Minggu, 23 Mei 2010


PERTAMA KALI DI PAPUA

ALAT PENGOLAHAN ENDAPAN EMAS ELUVIAL

RAMAH LINGKUNGAN


Saya memiliki keahlian di bidang geologi, namun pada saat melakukan pekerjaan tambang saya diduetkan dengan seseorang yang banyak tahu tentang tambang. Orang ini memiliki gelar pendidikan dua mendekati tinga tinkat diatas saya.

Saya diduetkan dengan orang ini karena saya memiliki sedikit keahlian didalam mengoperasikan beberapa software dan memiliki daya tangkap yang boleh dibilang lumayan (kata orang tambang ini).

Alat pengolahan emas yang ramah lingkungan ini dulu pernah kami buat di STM Kotaraja, namun berbahan dasarkan papan. Sekarang yang saya kerjakan ini berbahan besi dan digerakan langsung oleh mesin sehingga agak sedikit rumit. Waktu dipenginapan saya sering berkordinasi dan hasilnya baik karena bisa sedikit menyambung dengan pikiran orang tambang ini dan ide-ide saya pun hampir 100% di pakai.

100% alat ini sangat tepat untuk pengolahan endapan emas aluvial/tambang emas aluvial di Papua.

Ini lah sistem kerja alat tersebut.

  1. Material dimuat dengan menggunakan dump track kemudian di tumpahkan ke saringan 1 (satu), dengan menggunakan system getaran material berukuran bongkah akan ditinggalkan dan berukuran kerikil - pasir akan diteruskan ke saringgan 2 (Dua).
  2. Pada saringan dua di pasang tiga saringan sekaligus mulai dari yang berukuran 7 Inci, 3 inci dan 0,1 inci. Pada saringan dua material yang berukuran kerikil –pasir kasar akan tertahan.
  3. Kemudian pada saringan tiga material yang berukuran pasir halus-lempung akan lolos kemudian masuk kedalam alat konsentrator. Didalam alat konsentrator ini pemisahan mineral berat murni dengan menggunakan tenaga penggerak air yang akan disemprot dari bawah sehingga akan terpisah mineral berat ( Gold, Iron dan mineral lainnya) dengan mineral ringan (pengotor).
  4. Antara saringan 3 dan 4 sudah mulai dipasang sluice box untuk membantu juga didalam menahan mineral berat (Emas).
  5. Dari saringan tiga mineral berat (Logam) akan tertahan dan mineral ringan yang berukuran pasir halus-lempung akan masuk kedalam kolam pengendapan.

Gambar Sistem pengolahan emas

Untuk kolam pengendapan sendiri telah dirancang menjadi dua kotak dalam satu tempat, pada kolam satu akan menyimpan tailing/limbah kemudian, Pada kolam dua sebagai tempat penampungan air. Jadi air yang digunakan pada aktifitas pengolahan emas ini hanya berbentuk sirkulasi jadi tidak perlu mencari sumber air jauh.

Kemudian untuk mengekstrak emasnya sama sekali tidak menggunakan zat-zat kimia beracun hanya menggunakan deterjen dan beberapa zat kimia lain yang sama sekali tidak mempengaruhi kerusakan lingkungan. Limbah buangan berupa pasir batu & lempung rencana akan di pasarkan ke daerah Jayapura.


Gambar konsentrator


Mungkin dengan adanya alat ini bisa membantu para pengusaha lain, pemerintah atau siapa saja yang ingin mengembangkan usahanya didalam sektor penambangan endapan emas alluvial. Apalagi di Papua banyak sungai-sungai yang mengalirkan emas, jadi bisa menggunakan alat ini untuk pengolahan ketimbang mendulang atau menggunakan sistem penambangan semprot.


Marlon Selamat Ulang Tahun Yang ke 23